Home

Beranda

Jumat, 30 Desember 2011

Bantuan Hidup Dasar : Dulu ABC, Kini CAB


Kasus-kasus penyebab terjadinya henti jantung dan henti napas dapat terjadi kapan saja, dimana saja dan pada siapa saja. Contoh kasusnya antara lain adalah: tenggelam, stroke, obstruksi jalan napas, menghirup asap, keracunan obat, tersengat listrik, tercekik, trauma, MCI atau gagal jantung, dan masih banyak lagi. Kondisi diatas, ditandai dengan tidak adanya gerakan napas dada, tidak terdengarnya suara napas dan tidak terabanya denyut nadi karotis.

Ketika American Heart Assocation (AHA) menetapkan pedoman resusitasi yang pertama kali pada tahun 1966, resusitasi jantung paru (RJP) yang awalnya “A-B-C” yaitu membuka jalan nafas (Airway), memberikan bantuan napas (Breathing) dan kemudian memberikan kompresi dinding dada (Circulation), ternyata berdampak pada penundaan bermakna (kira-kira 30 detik) untuk memberikan kompresi dinding dada yang dibutuhkan untuk mempertahankan sirkulasi darah yang teroksigenisasi dalam tubuh korban.

Dalam 2010 American Heart Association Guidelines for Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care, AHA kemudian mengatur ulang langkah-langkah RJP dari “A-B-C” menjadi “C-A-B” pada dewasa dan anak, sehingga memungkinkan setiap penolong memulai kompresi dada dengan segera. Sejak tahun 2008, AHA telah merekomendasikan bagi penolong tidak terlatih (awam) melakukan Hands Only CPR atau kompresi dada tanpa memberikan nafas bantu pada korban dewasa yang tiba-tiba kolaps. Pedoman baru ini juga berisi rekomendasi lain yang didasarkan pada bukti yang telah dipublikasikan, yaitu:

-          Pengenalan segera henti jantung tiba-tiba (suddent cardiact arrest) didasarkan pada pemeriksaan unresponsive dan tidak adanya napas normal (seperti, korban tidak bernapas atau hanya gasping/terengah-engah)
-          Perubahan pada RJP ini berlaku pada orang dewasa, anak dan bayi tapi tidak pada bayi baru lahir.
-          Look, Listen and Feel" telah dihilangkan dari algoritme bantuan hidup dasar.
-          Jumlah kompresi dinding dada setidaknya 100 kali permenit
-          Penolong terus melakukan CPR hingga terjadi return of spontaneous circulation (ROSC)
-          Peningkatan fokus pd metode untuk memastikan bahwa RJP diberikan dengan high-quality :
o      Kecepatan dan kedalaman kompresi adekuat
o      Memungkinkan full chest recoil antara kompresi
o      Meminimalkan interupsi saat kompresi dada
o      Menghindari ventilasi berlebihan
-      Tidak terlalu menekankan pemeriksaan nadi baik bagi penolong awam maupun penolong profesional.

Sumber: Amelia, Masfuri, Aprisunadi, Suprapti & Adam (2011). Modul Emergency Nursing - Basic Level. Jakarta: HIPGABI (tidak dipublikasikan)

1 komentar:

  1. Harrah's Casino & Resort - MapYRO
    Find Harrah's Casino & Resort (HPRC) location in Murphy, North 제주도 출장샵 Carolina, United States. Get 경기도 출장샵 directions, reviews and 김천 출장샵 information 대구광역 출장안마 for Harrah's Casino 거제 출장샵 & Resort in

    BalasHapus